Setelah sebelumnya kita membahas bagaimana cara memilih pemimpin menurut islam, sekarang kita di hebohkan lagi kalau A**k mendustakan alquran,
mengatakan bohong ayat 51 disurah almaidah.
Kalau A**k mendustakan atau mengatakan bohong maka itu wajar saja bagi A**k pribadi, karena dia non muslim. Cuman kelakuan A**k ini melanggar aturan toleransi dalam bermasyrakat di indonesia kita ini dan harus disidang atas pelecehannya tersebut. Yang lebih tidak wajar, orang islam seperti N***** W**** dan dedengkotnya membela A**k, mendukung A**k melecehkan ayat alquran. Berarti orang orang islam pendukung A**k bisa di hukumkan kafir semuanya, berdalil ayat alquran surah almaidah ayat 51.
Tafsir surah almaidah ayat 51 menurut ulama indonesia Syekh Nawawi Albantani dalam Tafsir beliau:
"Wahai orang-orang yang beriman, jangan lah kalian menjadikan/memilih orang yahudi dan orang nasrani/kristen sebagai pemimpin kalian. Yakni janganlah kalian menjadikan diri kalian sangat berhajat meminta tolong dengan mereka.
Gambaran mudahnya begini:
Dalam aturan pemerintahan, rakyat pastilah berhajat kepada pemimpin untuk meminta tanda tangan ini dan itu, mengadukan perizinan ini dan itu. Dan janganlah kalian bergaul dengan orang kafir itu sebagai pergaulan berkasih sayang, tapi gaulilah mereka sekedar apa yang di hajatkan, jangan menjadi pembela mereka. "
Asbabun Nuzul Pertama:
Diriwayatkan bahwa Ubadah bin Shomit mendatangi Rasul, lalu dia beriqrar di hadapan Rasul bahwa dia berlepas dari menjadikan yahudi sebagai penolong, pemimpin, kawan dan pembela kaumnya.
Ceritanya itu begini:
Dulu sebelum nabi datang ke kota madinah Ubadah bin Shomit dan Abdullah bin Ubai perwakilan dari khajraj ada membikin perjanjian dengan para yahudi madinah untuk bersatu bersama, saling tolong menolong dari serangan musuh, lalu Ubadah bin Shomit melepaskan diri dari hal ini. Adapun Abdullah bin Ubai ketua orang munafik tidak mau berlepas dari perjanjian dengan yahudi, kata Abdullah bin Ubai: tetapi aku tidak mau membatalkan perjanjian ini, aku takut nanti ditimpa marabahaya dikemudian hari. lalu kemudian ayat ini turun.
Asbabun Nuzul Kedua:
Tatkala sudah selesai peperangan uhud (dipeperangan uhud ini muslimin hampir dikalahkan oleh orang kafir)
lalu kekalahan ini menjadi sebuah perkara yang besar atas sebagian kelompok dari orang islam masa itu, mereka takut orang kafir akan menyerang mereka (karena keyakinan mereka sedikit goyah gara-gara islam hampir dikalahkan dipeperangan uhud). lalu seorang laki-laki dari muslimin mengatakan: aku mau bergabung dengan si fulan yahudi itu, dan aku meminta suaka sama dia, aku takut nanti para yahudi juga akan menyerang kita.
Seorang laki-laki muslim yang lain juga berkata: aku mau bergabung juga dengan si fulan yang kristen dari penduduk syam itu, aku juga mau minta suaka sama dia,
lalu kemudian turun ayat ini.
Sebagian mereka menjadi pemimpin bagi sebagian lainnya, karena kesatuan mereka dalam kekafiran. Kita yang islam jangan ikut-ikutan mendukung mereka, yakni: orang yahudi bersatu menjadikan pemimpin mereka dari yahudi juga, orang kristen bersatu menjadikan pemimpin mereka dari kristen juga, bukan seperti ini: orang nashrani menjadikan pemimpin orang yahudi, atau orang yahudi menjadikan pemimpin orang nashrani, tetapi mereka masing-masing memilih pemimpin dalam kelompok agama yang mereka anut masing-masing. Ini zaman dulu, kalau zaman sekarang nashrani dan yahudi itu sudah bersatu menghancurkan islam bersama-sama.
Wahai para muslimin mu'minin:
Siapapun diantara kalian yang ikut mendukung pencalonan orang kafir sebagai pemimpin kalian, maka orang yang mendukung itu masuk golongan kafir, yakni dia sudah menjadi penganut agama orang yang didukungnya, kalau A**k cina kafir kristen, berarti pendukungnya pun juga cina kafir kristen, hal ini sudah diputuskan oleh ayat 51 almaidah.
Secara logika tidak ada seorangpun yang mau menjadi pendukung, penolong bagi orang lain kecuali dia suka dengan orang yang ditolongnya, apabila dia suka dengan dia maka secara otomatis dia juga ridho dengan agama yang di anutnya, maka jadilah dia penganut agama itu juga.
Lebih jelasnya begini:
Orang islam yang mendukung A**k, berarti dia suka dan dia ridho dengan A**k, apabila dia suka dengan A**k, otomatis dia juga suka dengan agama A**k, maka menjadi kafir lah dan keluar dari islam. dan jadilah penganut agama yang dianut A**k.
Hal ini Allah sampaikan dengan cara pleonastis, dengan cara keras dalam menghindari penampakan fiksi maupun gambaran secara nyata untuk mendukung mereka, meskipun dukungan itu hanya lewat fiksi saja tidak secara hakikatnya, karena bila orang itu sudah menjadi pendukung orang kafir, dicap lah dia sebagai orang yang munafik (masuk neraka paling dasar dibawah kerak neraka).
Sesungguhnya Allah tidak akan memberikan petunjuknya kepada orang orang yang berbuat zholim (meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya dengan mendukung orang kafir untuk jadi gubernur).
Kalau A**k mendustakan atau mengatakan bohong maka itu wajar saja bagi A**k pribadi, karena dia non muslim. Cuman kelakuan A**k ini melanggar aturan toleransi dalam bermasyrakat di indonesia kita ini dan harus disidang atas pelecehannya tersebut. Yang lebih tidak wajar, orang islam seperti N***** W**** dan dedengkotnya membela A**k, mendukung A**k melecehkan ayat alquran. Berarti orang orang islam pendukung A**k bisa di hukumkan kafir semuanya, berdalil ayat alquran surah almaidah ayat 51.
Tafsir surah almaidah ayat 51 menurut ulama indonesia Syekh Nawawi Albantani dalam Tafsir beliau:
ﻳﺎ ﺃﻳﻬﺎ اﻟﺬﻳﻦ ﺁﻣﻨﻮا ﻻ ﺗﺘﺨﺬﻭا اﻟﻴﻬﻮﺩ ﻭاﻟﻨﺼﺎﺭﻯ ﺃﻭﻟﻴﺎء ﺃﻱ ﻻ ﺗﻌﺘﻤﺪﻭا ﻋﻠﻰ
اﻻﺳﺘﻨﺼﺎﺭ ﺑﻬﻢ ﻭﻻ ﺗﻌﺎﺷﺮﻭﻫﻢ ﻣﻌﺎﺷﺮﺓ اﻷﺣﺒﺎﺏ.
"Wahai orang-orang yang beriman, jangan lah kalian menjadikan/memilih orang yahudi dan orang nasrani/kristen sebagai pemimpin kalian. Yakni janganlah kalian menjadikan diri kalian sangat berhajat meminta tolong dengan mereka.
Gambaran mudahnya begini:
Dalam aturan pemerintahan, rakyat pastilah berhajat kepada pemimpin untuk meminta tanda tangan ini dan itu, mengadukan perizinan ini dan itu. Dan janganlah kalian bergaul dengan orang kafir itu sebagai pergaulan berkasih sayang, tapi gaulilah mereka sekedar apa yang di hajatkan, jangan menjadi pembela mereka. "
Asbabun Nuzul Pertama:
ﺭﻭﻱ ﺃﻥ ﻋﺒﺎﺩﺓ ﺑﻦ اﻟﺼﺎﻣﺖ ﺟﺎء ﺇﻟﻰ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﺘﺒﺮﺃ ﻋﻨﺪﻩ ﻣﻦ ﻣﻮاﻻﺓ اﻟﻴﻬﻮﺩ، ﻓﻘﺎﻝ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺭﺋﻴﺲ اﻟﻤﻨﺎﻓﻘﻴﻦ:
ﻟﻜﻨﻲ ﻻ
ﺃﺗﺒﺮﺃ ﻣﻨﻬﻢ ﻷﻧﻲ ﺃﺧﺎﻑ اﻟﺪﻭاﺋﺮ. ﻓﻨﺰﻟﺖ ﻫﺬﻩ اﻵﻳﺔ.
Diriwayatkan bahwa Ubadah bin Shomit mendatangi Rasul, lalu dia beriqrar di hadapan Rasul bahwa dia berlepas dari menjadikan yahudi sebagai penolong, pemimpin, kawan dan pembela kaumnya.
Ceritanya itu begini:
Dulu sebelum nabi datang ke kota madinah Ubadah bin Shomit dan Abdullah bin Ubai perwakilan dari khajraj ada membikin perjanjian dengan para yahudi madinah untuk bersatu bersama, saling tolong menolong dari serangan musuh, lalu Ubadah bin Shomit melepaskan diri dari hal ini. Adapun Abdullah bin Ubai ketua orang munafik tidak mau berlepas dari perjanjian dengan yahudi, kata Abdullah bin Ubai: tetapi aku tidak mau membatalkan perjanjian ini, aku takut nanti ditimpa marabahaya dikemudian hari. lalu kemudian ayat ini turun.
Asbabun Nuzul Kedua:
ﻭﻗﺎﻝ اﻟﺴﺪﻱ ﻟﻤﺎ ﻛﺎﻧﺖ ﻭاﻗﻌﺔ ﺃﺣﺪ اﺷﺘﺪ اﻷﻣﺮ ﻋﻠﻰ ﻃﺎﺋﻔﺔ ﻣﻦ اﻟﻨﺎﺱ ﻭﺗﺨﻮﻓﻮا ﺃﻥ ﺗﺪاﻝ ﻋﻠﻴﻬﻢ اﻟﻜﻔﺎﺭ ﻓﻘﺎﻝ ﺭﺟﻞ ﻣﻦ اﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ: ﺃﻧﺎ ﺃﻟﺤﻖ ﺑﻔﻼﻥ
اﻟﻴﻬﻮﺩﻱ
ﻭﺁﺧﺬ ﻣﻨﻪ ﺃﻣﺎﻧﺎ ﺇﻧﻲ ﺃﺧﺎﻑ ﺃﻥ ﺗﺪاﻝ ﻋﻠﻴﻨﺎ اﻟﻴﻬﻮﺩ.
Imam Sady berkata:Tatkala sudah selesai peperangan uhud (dipeperangan uhud ini muslimin hampir dikalahkan oleh orang kafir)
lalu kekalahan ini menjadi sebuah perkara yang besar atas sebagian kelompok dari orang islam masa itu, mereka takut orang kafir akan menyerang mereka (karena keyakinan mereka sedikit goyah gara-gara islam hampir dikalahkan dipeperangan uhud). lalu seorang laki-laki dari muslimin mengatakan: aku mau bergabung dengan si fulan yahudi itu, dan aku meminta suaka sama dia, aku takut nanti para yahudi juga akan menyerang kita.
ﻭﻗﺎﻝ ﺭﺟﻞ ﺁﺧﺮ: ﺃﻧﺎ ﺃﻟﺤﻖ ﺑﻔﻼﻥ اﻟﻨﺼﺮاﻧﻲ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ اﻟﺸﺎﻡ ﻭﺁﺧﺬ ﻣﻨﻪ ﺃﻣﺎﻧﺎ
ﻓﺄﻧﺰﻝ اﻟﻠﻪ ﻫﺬﻩ اﻵﻳﺔ.
Seorang laki-laki muslim yang lain juga berkata: aku mau bergabung juga dengan si fulan yang kristen dari penduduk syam itu, aku juga mau minta suaka sama dia,
lalu kemudian turun ayat ini.
ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺃﻭﻟﻴﺎء ﺑﻌﺾ ﺃﻱ ﺑﻌﺾ ﻛﻞ ﻓﺮﻳﻖ ﻣﻦ ﺫﻳﻨﻚ اﻟﻔﺮﻳﻘﻴﻦ ﺃﻭﻟﻴﺎء ﺑﻌﺾ ﺁﺧﺮ ﻣﻦ
ﺫﻟﻚ اﻟﻔﺮﻳﻖ ﻻ ﻣﻦ اﻟﻔﺮﻳﻖ اﻵﺧﺮ
Sebagian mereka menjadi pemimpin bagi sebagian lainnya, karena kesatuan mereka dalam kekafiran. Kita yang islam jangan ikut-ikutan mendukung mereka, yakni: orang yahudi bersatu menjadikan pemimpin mereka dari yahudi juga, orang kristen bersatu menjadikan pemimpin mereka dari kristen juga, bukan seperti ini: orang nashrani menjadikan pemimpin orang yahudi, atau orang yahudi menjadikan pemimpin orang nashrani, tetapi mereka masing-masing memilih pemimpin dalam kelompok agama yang mereka anut masing-masing. Ini zaman dulu, kalau zaman sekarang nashrani dan yahudi itu sudah bersatu menghancurkan islam bersama-sama.
ﻭﻣﻦ ﻳﺘﻮﻟﻬﻢ ﻣﻨﻜﻢ ﻳﺎ ﻣﻌﺸﺮ اﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﻓﺈﻧﻪ ﻣﻨﻬﻢ ﺃﻱ ﻓﻬﻮ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺩﻳﻨﻬﻢ ﻓﺈﻧﻪ ﻻ ﻳﻮاﻟﻲ ﺃﺣﺪ ﺃﺣﺪا ﺇﻻ ﻭﻫﻮ ﻋﻨﻪ ﺭاﺽ ﻓﺈﺫا ﺭﺿﻲ ﻋﻨﻪ ﺭﺿﻲ ﺩﻳﻨﻪ
ﻓﺼﺎﺭ ﻣﻦ
ﺃﻫﻞ ﺩﻳﻨﻪ.
Wahai para muslimin mu'minin:
Siapapun diantara kalian yang ikut mendukung pencalonan orang kafir sebagai pemimpin kalian, maka orang yang mendukung itu masuk golongan kafir, yakni dia sudah menjadi penganut agama orang yang didukungnya, kalau A**k cina kafir kristen, berarti pendukungnya pun juga cina kafir kristen, hal ini sudah diputuskan oleh ayat 51 almaidah.
Secara logika tidak ada seorangpun yang mau menjadi pendukung, penolong bagi orang lain kecuali dia suka dengan orang yang ditolongnya, apabila dia suka dengan dia maka secara otomatis dia juga ridho dengan agama yang di anutnya, maka jadilah dia penganut agama itu juga.
Lebih jelasnya begini:
Orang islam yang mendukung A**k, berarti dia suka dan dia ridho dengan A**k, apabila dia suka dengan A**k, otomatis dia juga suka dengan agama A**k, maka menjadi kafir lah dan keluar dari islam. dan jadilah penganut agama yang dianut A**k.
ﻭﻫﺬا ﻋﻠﻰ ﺳﺒﻴﻞ اﻟﻤﺒﺎﻟﻐﺔ ﻓﻲ اﻟﺰﺟﺮ ﻋﻦ ﺇﻇﻬﺎﺭ ﺻﻮﺭ اﻟﻤﻮاﻻﺓ ﻟﻬﻢ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﺗﻜﻦ ﻣﻮاﻻﺓ ﻓﻲ اﻟﺤﻘﻴﻘﺔ، ﺃﻭ ﻷﻥ اﻟﻤﻮاﻟﻴﻦ ﻛﺎﻧﻮا ﻣﻨﺎﻓﻘﻴﻦ ﺇﻥ اﻟﻠﻪ ﻻ
ﻳﻬﺪﻱ اﻟﻘﻮﻡ اﻟﻈﺎﻟﻤﻴﻦ (51) ﺑﻤﻮاﻻﺓ اﻟﻜﻔﺎﺭ.
Hal ini Allah sampaikan dengan cara pleonastis, dengan cara keras dalam menghindari penampakan fiksi maupun gambaran secara nyata untuk mendukung mereka, meskipun dukungan itu hanya lewat fiksi saja tidak secara hakikatnya, karena bila orang itu sudah menjadi pendukung orang kafir, dicap lah dia sebagai orang yang munafik (masuk neraka paling dasar dibawah kerak neraka).
Sesungguhnya Allah tidak akan memberikan petunjuknya kepada orang orang yang berbuat zholim (meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya dengan mendukung orang kafir untuk jadi gubernur).
والله اعلم بالصواب
Tags:
Asbabun Nuzul Al Maidah 51
Al Maidah Ayat 51 Dan Artinya
0 komentar:
Post a Comment
Dilarang Keras Berkomentar Yang Menyebabkan Terjadinya Gesekan Sesama Ummat Muslim Maupun Non Muslim.
Bijaklah Dalam Berkomentar Dan Selalu Utamakan Ukhuah.
Terima Kasih